Langsung ke konten utama

Hidup Penuh Kebahagiaan

Sukses dulu atau bahagia dulu?
Kebanyakan orang akan bingung jika ditanya pertayaan demikian. Rasanya bisa seperti pertanyaan telur dulu atau ayam dulu?.  Ya terkadang memang membingungkan.
Cukup banyak orang yang mudah untuk tidak bahagia, hal ini karena hal - hal yang  terjadi tidak seperti yang mereka inginkan. Padahal setiap kejadian datang ke diri kira itu netral, tidak ada emosi atau tidak ada energi didalamnya, emosi kitalah yang menjadikan energi didalamnya. Jadi setiap kejadian akan menjadi sumber kebahagiaan atau ketidak bahagiaan itu tergantung respon kita menanggapinya.

Mengapa orang bisa berumur panjang dan sukses?
Menurut banyak buku yang saya baca dan menurut kisah dari orang - orang sukses terdahulu, itu karena mereka bisa selalu mempertahankan kebahagiaan mereka. Jadi mereka hanya akan melakuhan hal - hal yang membuat mereka bahagia. Mereka belajar membuat keputusan - keputusan yang selalu membuat mereka bagagia.

Bagaimana Agar Selalu Bahagia?
Bahagia bisa diasah layaknya ketrampilan. Ketrampilan untuk membuat keputusan dan mengatur emsoi, yang perlu diperhatikan adalah kita perlu mengetahui hal - hal apa saja yang membuat kita bahagia dan yang membuat kita tidak bahagia.  Kemudian lakukan hal berikut :
1. Buatlah keputusan - keputusan dalam hidupmu yang menuntun ke kebahagiaanmu, jangan pernah berusaha membahagiakan semua orang
2. Ambil pelajaran dari setiap kejadian yang datang, karena kejadian yang datang bersifat netral. Berikan respon positif kepada setiap kejadian yang datang, yakin jika kejadian itu akan menuntun kepada kebahagiaan
3. Ingat Saat - saat paling bahagia di hidup kita, dan selalu munculkan dalam ingatan.
4. Ambil maksud positif dari setiap orang yang mengkritikmu,  jangan simpan energi negatifnya.
5. Selalu jaga kesehatan fisik, dan selau tersenyum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua Kejadian Bersifat Netral Kitalah Yang Memberi Maknanya

Steven covey menulis dalam bukunya seven habits of highly effective people . Bahwa salah satu kemampuan orang yang efektif adalah memiliki Responsibility (tanggung jawab).  Responsibility disini diartikan sebagai respond ability kemampuan seseorang untuk merespon, artinya merespon segala bentuk kejadian, situasi kondisi, ataupun peristiwa yang datang kedalam hidup kita. Jadi jika meyakini bahwa semua kejadian yang datang kepada kita adalah tanggung jawab kita maka kita harus memiliki kemampuan bagaimana merespon masalah tersebut. Agar kita memiliki kemampuan mersepon suatu keadaan dengan baik maka kita perlu mengetahui pondasi ini. Pada dasarnya semua kejadian bersifat netral, kitalah yang memberikan label pada kejadian itu sehingga suatu kejadian memiliki bentuk makna, apakah itu makna positif atau negatif. Contoh : saat pergi ke kantor tiba-tiba ban mobil bocor, saat melihat ban bocor,  saat itu inget bahwa jam 10 akan ada meeting sama Bos dan team bahas rencana kerja divis

8 Jalan Rezeki Dalam Al Quran

Rezeki yang kita terima tidak selalu berkorelasi positif dengan usaha yang kita lakukan, kenapa?, karena rezeki itu datangnya dari Allah SWT. Apapun yang kita terima adalah karena Ridha Allah SWT. Setidaknya ada 8 jalan rezeki yang dituliskan dalam Al-Quran ;  1. Rezeki Yang Telah Dijamin “Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya”  (Q.S.11:6) Contoh : Meskipun seorang anak yatim piatu tidak memiliki orangtua, namun ia akan tetap hidup sampai besar dirawat panti asuhan atau diadopsi oleh keluarga lain. 2. Rezeki Karena Usaha “Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya” (Q.S.53:39)  Contoh : Karena keuletan dalam usaha, kini bangsa Turki bisa makmur, padahal alamnya tidak begitu kaya. 3. Rezeki Karena Bersyukur “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (Q.S.14:7) Contoh: Brunei Darusalam baru-baru ini menerapkan syariat islam sebagai rasa syukur kepada

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif

Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi. Tujuh kebiasaan Manusia yg sangat efektif mencakup banyak prinsip dasar dari efektivitas manusia. Kebiasaan-kebiasaan ini bersifat mendasar; merupakan hal yg primer. Ketujuh kebiasaan ini menggambarkan internalisasi prinsip-prinsip yang benar yang menjadi dasar kebahagiaan dan keberhasilan yang langgeng. Akan tetapi sebelum kita dapat benar-benar mengerti Tujuh Kebiasaan ini, kita perlu mengerti “ Paradigma “ kita sendiri dan bagaimana membuat suatu “ Perubahan Paradigma “.